Putin Tawarkan Teknologi Nuklir ke Indonesia
Homepolitikbaru

Putin Tawarkan Teknologi Nuklir ke Indonesia

Sejarah program nuklir Indonesia telah dimulai sejak era Presiden Soekarno. Pada 1958, Soekarno mendirikan Badan Tenaga Atom Nas...

Pindah IKN Tak Terburu, Menteri Tekankan Penyesuaian Dinamis
Ini Empat Lokasi Perkiraan Letak Ibukota Baru Indonesia di Kalimantan
Ibukota Baru di Kalimantan Bakal Punya MRT Juga



Sejarah program nuklir Indonesia telah dimulai sejak era Presiden Soekarno. Pada 1958, Soekarno mendirikan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) dengan tujuan mengembangkan teknologi nuklir untuk kesejahteraan nasional. Saat itu, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang memiliki reaktor nuklir riset di Bandung, dibangun dengan bantuan Uni Soviet. Ambisi nuklir Soekarno bahkan sempat menyentuh isu militer di tengah ketegangan politik regional.

Setelah rezim berganti ke Soeharto, proyek nuklir Indonesia dialihkan sepenuhnya untuk tujuan damai. Reaktor nuklir riset Kartini di Yogyakarta dan Serpong di Tangerang mulai dibangun. Meskipun demikian, ambisi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sempat mencuat di era 1990-an. Sayangnya, rencana tersebut terhambat oleh krisis ekonomi 1998 serta kekhawatiran masyarakat soal keselamatan pasca tragedi Chernobyl dan Fukushima.

Selain faktor bencana nuklir global, perkembangan riset nuklir Indonesia juga terbentur isu politik dalam negeri, keterbatasan anggaran, serta minimnya transfer teknologi strategis dari negara maju. Ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil dan lemahnya payung hukum khusus energi nuklir turut memperlambat realisasi pembangkit nuklir hingga kini. Isu lingkungan dan penolakan warga sekitar lokasi calon PLTN di Jepara juga menjadi faktor utama penghambat.

Kini, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Rusia kembali menawarkan kerja sama pembangunan teknologi nuklir. Dalam pertemuan di St. Petersburg, Presiden Vladimir Putin menyatakan kesiapan negaranya membantu Indonesia mengembangkan nuklir secara damai, baik untuk energi, kesehatan, pertanian, maupun pendidikan. Rusia, yang sejak era Uni Soviet telah menjadi mitra teknologi Indonesia, menyebut Indonesia sebagai salah satu mitra utama di Asia Pasifik.

Bila Indonesia menerima tawaran itu, pemilihan lokasi PLTN menjadi krusial. Secara geografis dan seismik, wilayah Kalimantan dinilai paling ideal karena relatif bebas gempa. Beberapa ahli energi menyebut Kalimantan Timur atau Kalimantan Tengah sebagai opsi aman, jauh dari zona patahan aktif dan padat penduduk. Selain faktor keamanan, lokasi ini juga strategis untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara yang membutuhkan pasokan energi bersih jangka panjang.

Presiden Prabowo dalam pernyataannya memuji kontribusi historis Rusia bagi Indonesia sejak kemerdekaan. Ia mengingatkan publik bahwa banyak fasilitas vital di Jakarta dan kota-kota besar lain yang dibangun berkat bantuan Uni Soviet tanpa syarat berat saat Indonesia masih miskin. Hubungan itu terus berlanjut bahkan hingga kerja sama militer, perkeretaapian, dan kini sektor energi nuklir.

Prabowo mengakui bahwa Indonesia memiliki utang sejarah dan solidaritas kepada Rusia. Oleh sebab itu, tawaran Rusia di sektor nuklir saat ini dianggap sejalan dengan visi kemandirian energi nasional yang ingin dicapai pemerintah. Kerja sama ini juga akan membuka peluang transfer teknologi langsung, pelatihan SDM nuklir Indonesia, dan penguatan ketahanan energi ke depan.

Selain itu, Putin menyampaikan ketertarikan untuk bekerja sama di bidang antariksa, smart city, dan kecerdasan buatan. Rusia ingin menjadikan Indonesia mitra utama di kawasan Asia Pasifik dengan hubungan yang tak sekadar komersial, tapi strategis dan jangka panjang. Prabowo menyambut baik gagasan itu karena dinilai relevan untuk menopang pembangunan Ibu Kota Nusantara dan modernisasi industri dalam negeri.

Momen kunjungan Prabowo ke Rusia juga disertai penghormatan di Pemakaman Pahlawan Piskaryovskoye, tempat jutaan korban Perang Dunia II dimakamkan. Upacara ini menjadi simbol penghargaan Indonesia atas perjuangan rakyat Rusia di masa lalu dan sekaligus mempererat ikatan emosional antardua bangsa. Prabowo menyebut sejarah perlawanan terhadap penjajahan dan agresi asing sebagai benang merah persahabatan Indonesia-Rusia.

Di forum bisnis St. Petersburg, kedua negara membahas peluang investasi dan perjanjian perdagangan bebas Eurasian Economic Union yang melibatkan Indonesia. Isu energi terbarukan, pangan, dan teknologi pertahanan turut masuk dalam agenda diskusi. Indonesia berharap hubungan ini bisa dimanfaatkan untuk pengembangan teknologi strategis dan infrastruktur modern tanpa ketergantungan penuh kepada Barat.

Program nuklir Indonesia sendiri saat ini masih berkutat pada riset isotop, pertanian, medis, dan keamanan pangan. BATAN telah digabung ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), namun minimnya dana dan dukungan politik membuat proyek PLTN mandek selama beberapa dekade. Kini dengan situasi geopolitik yang berubah dan kebutuhan energi bersih yang mendesak, momentum kerja sama nuklir kembali terbuka.

Meski demikian, Indonesia tetap perlu memperkuat regulasi keselamatan, edukasi publik, dan studi kelayakan lingkungan sebelum memutuskan membangun PLTN. Pengalaman negara lain menunjukkan bahwa penerimaan masyarakat sangat menentukan keberhasilan proyek ini. Tanpa dukungan rakyat, proyek sebesar apa pun rawan menghadapi penolakan dan ketegangan sosial.

Sejumlah pihak mendorong agar Indonesia tidak sekadar menjadi pengguna, tapi sekaligus pengembang teknologi nuklir. Dengan kerja sama transfer teknologi dari Rusia, Indonesia bisa membangun pusat riset reaktor modular kecil (SMR) yang lebih aman dan efisien sebagai tahap awal. Investasi ini akan mencetak tenaga ahli nuklir nasional dan mengurangi ketergantungan impor energi di masa depan.

Di sisi lain, beberapa pengamat memperingatkan risiko ketergantungan baru terhadap Rusia di sektor strategis, mengingat hubungan Indonesia dengan Barat juga sedang diuji pascakonflik Gaza dan Iran. Diplomasi energi Indonesia diharapkan tetap seimbang agar tidak memicu ketegangan geopolitik kawasan. Prabowo menegaskan Indonesia tetap berkomitmen pada prinsip non-blok dan kemitraan saling menguntungkan.

Tawaran Rusia juga dilihat sebagai langkah memperluas pengaruhnya di Asia Tenggara, bersaing dengan China yang sebelumnya juga menawarkan kerja sama nuklir. Indonesia perlu cermat mengatur strategi agar kepentingan nasional tetap jadi prioritas, tanpa terjebak dalam perebutan pengaruh kekuatan besar. Kerja sama ini diharapkan murni untuk tujuan damai dan kesejahteraan rakyat.

Dengan ancaman krisis energi global, transisi ke energi ramah lingkungan menjadi keniscayaan. PLTN bisa menjadi bagian solusi bila dikelola dengan transparan, aman, dan berkelanjutan. Rusia, dengan pengalaman nuklirnya, punya potensi membantu Indonesia mewujudkan hal ini, asalkan syarat keselamatan dan kedaulatan nasional tetap jadi prioritas utama dalam setiap kesepakatan.

Jika berjalan lancar, Indonesia bisa jadi negara ASEAN pertama yang mengoperasikan PLTN skala besar. Ini akan menjadi lompatan besar dalam sejarah energi nasional, sekaligus menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai negara berkembang dengan kapasitas teknologi strategis yang diperhitungkan. Kini, keputusan akhir berada di tangan pemerintah, masyarakat, dan sejarah.

Dibuat oleh AI
Nama

akademisi,2,arsitektur,12,baru,15,bekasi,1,bisnis,8,bogor,1,bugis,1,cikarang,1,cirebon,2,daerah,1,depok,2,dkijakarta,1,ekonomi,1,english,6,greater jakarta,9,hiburan,12,hukum,3,internasional,61,karawang,1,nasional,15,olahraga,1,pendidikan,14,pengamat,4,politik,25,purwakarta,1,sejarah,5,sosial,1,sukabumi,2,tangerang,1,teknologi,12,tokoh,1,top,11,universitas,1,wisata,7,
ltr
item
Greater Jakarta: Putin Tawarkan Teknologi Nuklir ke Indonesia
Putin Tawarkan Teknologi Nuklir ke Indonesia
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhTTUZw1y422ox3Mz8wlVzR80_7nNVXl4_UPuiBzKBlR8Klkws9_YnFDkQ6ZLYfRYMTo3sCpO55E2wVKLl5X9z9EJe9ru-XVQyqg4C7jwACmGq8lk6ISOt5DglWnORt1lQJHOFxZoVs1Ko4bWmFswVjove9rAI0lU0a3-rLCrP0t3XIrBttTtRCbC2dtQ
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhTTUZw1y422ox3Mz8wlVzR80_7nNVXl4_UPuiBzKBlR8Klkws9_YnFDkQ6ZLYfRYMTo3sCpO55E2wVKLl5X9z9EJe9ru-XVQyqg4C7jwACmGq8lk6ISOt5DglWnORt1lQJHOFxZoVs1Ko4bWmFswVjove9rAI0lU0a3-rLCrP0t3XIrBttTtRCbC2dtQ=s72-c
Greater Jakarta
https://greater-jakarta.blogspot.com/2025/06/putin-tawarkan-teknologi-nuklir-ke.html
https://greater-jakarta.blogspot.com/
http://greater-jakarta.blogspot.com/
http://greater-jakarta.blogspot.com/2025/06/putin-tawarkan-teknologi-nuklir-ke.html
true
6947194472983378553
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy