Terdapat tiga fron depan di Yaman yang terancam dikuasai kelompok Houthi usai berakhirnya gencatan senjata dengan pemerintah Yam...
Tiga fron ini pula menjadi andalan pemerintah untuk merebut kembali Sanaa dari kekuasaan Houthi.
Ketiganya adalah Marib, Yafa dan Taiz. Ketiga wilayah inilah yang selama ini membendung perluasan wilayah kelompon Houthi ke wilayah lainnya di Yaman.
Di Marib, konsentrasi pasukan pemerintah merupakan yang tertinggi untuk membendung merembesnya kekuasan Houthi ke timur khususnya wilayah Hadramaut.
Jika Marib dikuasai kelompok Houthi, maka akan sangat mudah menguasai Hadramaut karena penduduknya lebih sedikit dan di sini terdapat Kodam I Hadramaut yang dikenal lebih netral dalam konflik dan diperkirakan akan memilih bergabung dengan Houthi jika sudah berhadapan.
Di Marib ini pula terdapat SDA migas Yaman terbesar kedua setelah Shabwah.
Jika dilihat dari sejarah, Marib adalah ibukota lama Yaman di zaman kuno khususnya era Kerajaan Saba.
Meski sebagian wilayah Saba yang menjadi bagian dari konsep negara federal Yaman baru telah dikuasai Houthi, namun sekitar 200 ribu pasukan pemerintah diyakini menjaga Marib tidak sampai jatuh ke Houthi.
Saat Aden dikuasai oleh pemerintah de facto Yaman Selatan atau STC, Marib menjadi tempat bekerja kabinet Yaman.
Fron kedua adalah Taiz yang dianggap sebagai ibukota ketiga Yaman setelah Sanaa dan Aden.
Kota terbesar ketiga ini pula merupakan tempat kelahiran PM Yaman sekarang Maeen Saeed.
Ketika pemerintah dianggap gagal mengusir pasukan Houthi yang mengeoung Taiz, sejumlah aspirasi publik muncul untuk mendirikan Negara Taiz yang berdaulat.
Negara ini membuat slogan bahwa mereka bukan merupakan bagian dari Yaman Utara maupun Selatan menyindir persaingan pemerintahan Yaman dengan STC.
Jika Yaman Selatan merdeka, warga di Taiz menyatakan bahwa Taiz juga akan merdeka. Demikian halnya Marib juga akan merdeka dengan membawa kebesaran nama Kerjaan Saba kuno itu.
Di Taiz terdapat juga pasukan Perlawanan Nasional yang dipimpin oleh Jenderal Tariq Saleh yang merupakan kemenakan mantan presiden Abdullah Saleh.
Saat itu pasukan garda republik yang dipimpin Tarik Saleh akan menyeberang ke Aden untuk menguasai seluruh wilayah selatan.
Namun karena kelompok Houthi menembak mati Abdullah Saleh maka seluruh pasukannya sekitar 10 ribu membelot dan mendukung pemerintah.
Jadilah wilayah perbatasan Taiz dan Al Hudaydah menjadi daerah kekuasaan Tarik Saleh yang kini menjadi anggota dewan presidium Yaman atau PLC yang dipimpin Presiden Rashad Al Alimi.
Pasukan Tarik Saleh berpusat di kota pantai Mocha dan di sana dia mengembangkan kerjaan bisnisnya di beberapa sektor.
Fron berikutnya adalah Yafa yang merupakan eks wilayah duan kesuktanan Yafa pegunungan dan lembah.
Warga Yafa dianggap gigih mempertahankan hak ulayat mereka dan kini pejuang Yafa menjadi bagian dari pasukan STC dengab nama Tentara Nasional Yaman Selatan dipimpij Jenderal Aidrous Al Zubaidi.
Jika Yafa jatuh ke kelompok Houthi maka akan sangat mudah untuk menguasai Aden.
COMMENTS