Dalam upaya mentradisikan pembataian kepada warga Palestina yang tak berdosa, Israel mengalami ganjalan dan perlawan yang tidak ...
Dalam upaya mentradisikan pembataian kepada warga Palestina yang tak berdosa, Israel mengalami ganjalan dan perlawan yang tidak biasanya dari Gaza.
Meski militer Israel mampu wujudkan keinginan PM Netanyahu untuk membantai warga sipil sebanyak mungkin, namun roket-roket pertahanan yang ditembakkan militer Palestina cukup mengejutkan kekuatan teroris zionis itu.
Israel kembali menyombongkan kekuatan militernya kepada dunia yang mampu membantai 300-an warga Palestina dan menyebabkan 80 ribu pengungsi dengan bebas bahkan didukung AS.
Jika melihat pada beberapa pemberitaan sebelumnya, para pejabat di Israel sebenarnya sudah memprediksi Hamas bakal lebih kuat saat terpilihnya Yahya Sinwar jadi pimpinan Hamas di Gaza menggantikan Ismail Haniyyeh.
Pemilihan Yahya Sinwar bertepatan dengan awal pemeritahan Donald Trump.
Dalam kajian Israel, Hamas disebut bahkan lebih kuat dari Alqaeda dan ISIS karena memiliki dukungan dan popularitas di mata warga Palestina.
Sebagaimana diketahui Israel belakangan sudah mampu mengendalikan Alqaeda dan ISIS melalui Mossad.
Kedua organisasi yang lahir dari kebijakan global AS kini hanya menjadi pion bagi kebijakan Israel di kawasan.
Maka tak heran banyak negara seperti Libya terkejut saat menangkap pentolan ISIS di wilayahnya ternyata adalah agen-agen Mossad.
Jika kekuatan Hamas dalam melindungi warganya, dari tradisi pembantaian oleh Israel, lebih kuat dari Alqaeda dan ISIS maka Israel seharusnya dapat mengubah kebijakannya yang kejam kepada warga Palestina yang dijajah.
COMMENTS