Usai peristiwa 9/11, Amerika Serikat telah melakukan perang besar-besaran di sejumlah negara menyebabkan 37 juta pengungsi dan j...
Peristiwa yang diklaim oleh para peneliti sebagai penolakan kelompok teror atas politik intervensi dan pemaksaan tatanan dunia baru oleh AS dkk itu juga menghabiskan triliunan dana.
Kelompok teror yang dimaksud (karena tidak ada pengadilan soal ini secara keseluruhan) adalah eks binaan AS sendiri saat mengusir penjajahan Uni Soviet dari Afghanistan.
Para mujahidin 'cold war' itu merasa dikhianati oleh AS karena malah menempatkan pasukannya di Arab Saudi usai Perang Teluk I & II.
Maka tak heran banyak warga Saudi yang terlibat di serangan teror tersebut. Mereka menganggap pemerintahan Saudi sekongkol dengan AS.
Perang Teluk I & II sendiri diakibatkan oleh kebijakan Saddam Husein menginvasi Kuwait yang kaya minyak.
Sejak era pra Kolonialisme Irak tidak pernah menghentikan klaim mereka dari Kuwait yang dianggap sebagai boneka Inggris.
Peran Kuwait semakin vital dalam penyediaan minyak dunia karena Kerajaan Arabistan di tetangganya dikuasai oleh Persian yang kemudian bernama Iran.
Di era Ottoman juga Kuwait tidak sepenuhnya berada dalam kekuasaan Istanbul karena itu lebih terbuka dengan pendudukan Inggris.
Meski banyak kajian menyebut bahwa 'insider job' di AS kemungkinan ikut terlibat dalam serangan tersebut yang akhirnya diarahkan ke kelompok Alqaeda.
Kelompok ini kini melahirkan beberapa kelompok lainnya yang terlibat di konflik Suriah. Tak jarang beberapa kelompok itu saling perang satu sama lain seperti ISIS sehingga dugaan peliharaan AS, Israel dll semakin kuat.
COMMENTS