ilustrasi Kedatangan pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra di acara halal bihalal dengan para habaib, alim ulama dan tokoh mas...
Seperti dalam sambutan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MU) Kalsel KH Husin Naparn yang menyebut Yusril adalah tokoh nasional, tokoh pergerakan Islam dan seorang ahli atau pakar hukum tata negara. Terlihat pula, tokoh-tokoh Front Pembela Islam (FPI) Kalsel, turut memberikan sambutan.
“Saya tahu masalah ajaran Islam dan sejarah Islam di Indonesia, para habaib dan ualam sudah tahu. Makanya, saya mohon maaf kalau dianggap mengurui,” tutur Yusril.
Halal bi halal bersama para habaib alim ulama dan tokoh masyarakat se Kalimantan Selatan pic.twitter.com/HMTOCVZFJi— Afriansyah Noor (@Afriansyah_Noor) 7 Juli 2018
“Kemarin yang disambut pengunjuk rasa yang saya duga para preman. Dalam laporan yang saya terima saat di bandara jumlahnya ribuan, tetapi ketika saya temui dan lihat hanya sekitar 30 orang, laporan jumlahnya dibesar-besarkan. Di sana disambut diduga preman, tapi di sini saya disambut hangat para ulama dan habaib, alhamdulillah,” ungkapnya.
Mantan Menteri Kehakiman era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini juga mengungkapkan bahwa yang terjadi di Kotabaru itu bukan antara masalah dirinya pribadi dengan sebagian masyarakat atau warga di sana. Namun, menurut Yusril, tetapi hanya masalah antar dua perusahaan yang berebut lahan dan pengaruh di Pulau Laut, Kotabaru. “Sementara, saya hanya salah satu kuasa hukum dari salah satu perusahaan tersebut,” pungkasnya. (sumber)
COMMENTS