Kendati menempati urutan nomor satu sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, hal ini tampaknya belum membuat Cina puas. Negara ...

Kendati menempati urutan nomor satu sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, hal ini tampaknya belum membuat Cina puas. Negara komunis yang dipimpin oleh Presiden Hu Jintao, pemimpin paling berpengaruh di dunia, itu baru-baru ini menelurkan rencana baru yang sangat ambisius: membangun kota metropolitan terbesar di dunia.
Seperti diumumkan di media kemarin, megapolitan itu akan dibangun dengan menggabungkan sembilan kota di sekitar Delta Sungai Pearl di Cina Selatan, yakni Guangzhou, Shenzhen, Foshan, Dongguan, Zhongshan, Zhuhai, Jiangmenm, Huizhou, dan Zhaoqing. Sembilan kota ini merupakan 10 persen sumber perekonomian Cina.
Proyek "Turn The Pearl River Delta Into One" itu akan dibangun di daerah urban seluas 25.749 kilometer persegi dan diperkirakan bakal dihuni 42 juta jiwa. Diperkirakan luas megapolitan itu 26 kali lebih besar dari metropolitan London dan hampir sama dengan Swiss. Jika kota yang belum dinamai itu menjadi negara sendiri, akan menggantikan posisi Argentina sebagai negara terbesar ke-32 di dunia.
Kedengarannya memang sangat ambisius, tapi seperti ditulis Reuters, kita hanya bisa menyaksikan enam tahun nanti setelah benar-benar terealisasi. Dalam enam tahun itu pula akan dibangun secara bersamaan sekitar 150 sarana transportasi besar, listrik, air, dan jaringan telekomunikasi untuk menghubungkan kota.
"Gagasannya adalah ketika kota-kota terintegrasi, penduduk dapat melakukan perjalanan ke sekitarnya dengan bebas dan menggunakan pelayanan kesehatan serta fasilitas lainnya di lokasi yang berbeda-beda," tulis Daily Telegraph mengutip kepala perencana, Ma Xiangming. Dengan menjadi megapolitan, polusi di Delta Sungai Pearl, yang menjadi masalah utama akibat industrialisasi, akan ditangani melalui satu kebijakan. Keuntungan lainnya, harga bensin dan listrik akan distandardisasi dengan baik.
COMMENTS