Palestina Kian Diteror Usai Israel Serang Iran
Homeinternasional

Palestina Kian Diteror Usai Israel Serang Iran

Ketegangan di kawasan Timur Tengah kian memanas usai Israel melancarkan serangan langsung ke Iran. Meski perhatian dunia tertuju...

Ketika Israel Ingin Usir Warga Gaza dan Rencana Invasi Sinai di Mesir
Perbandingan APBN: Damaskus vs. Otonomi Suriah Utara
Serangan Israel ke Iran Berefek ke Taiwan

Ketegangan di kawasan Timur Tengah kian memanas usai Israel melancarkan serangan langsung ke Iran. Meski perhatian dunia tertuju pada konfrontasi dua kekuatan besar itu, warga Palestina justru menjadi korban di tengah eskalasi ini. Sejak awal serangan Israel ke Teheran, militer Zionis langsung memperketat operasi di wilayah Tepi Barat.

Beberapa jam setelah serangan pertama ke Iran, pimpinan militer Israel menggelar pertemuan darurat dengan otoritas keamanan Palestina. Mereka menyampaikan bahwa operasi militer skala besar sedang berjalan dan meminta agar pihak Palestina menjaga ketertiban di wilayahnya. Hal ini dilakukan karena kekhawatiran bahwa eskalasi di Iran akan memicu aksi solidaritas di Tepi Barat.

Langkah cepat diambil militer Israel dengan mendirikan pos-pos pemeriksaan di berbagai kota besar Palestina. Gerak warga dibatasi ketat, terutama selama 48 jam pertama. Mobilitas masyarakat Palestina lumpuh total, dengan sebagian kota diberlakukan jam malam tanpa pengumuman resmi. Situasi ini memperlihatkan bahwa meski Iran yang diserang, warga Palestina yang turut menjadi sasaran pembungkaman.

Di balik layar, Otoritas Palestina yang dipimpin Mahmoud Abbas terpaksa menahan diri. Meski sebagian pejabat seniornya menolak pengaruh Iran yang dinilai bisa menguntungkan lawan politik di Gaza, suara-suara simpati terhadap kemampuan Iran membalas Israel terus bermunculan di kalangan rakyat. Perayaan kecil di Ramallah dan Hebron pun langsung dibubarkan aparat keamanan Palestina, seakan warga hanya boleh gembira untuk Israel.

Di media sosial, unggahan yang berisi dukungan terhadap serangan balasan Iran ke Israel juga jadi sasaran. Unit siber Otoritas Palestina dilaporkan mulai memantau akun-akun warga yang menyebarkan pesan dukungan terhadap serangan tersebut. Beberapa akun ditutup, sementara sejumlah warga dilaporkan diamankan untuk diinterogasi.

Para pemuda Palestina yang sempat menyaksikan serangan rudal Iran ke Tel Aviv dari atap-atap rumah di Ramallah mengaku langsung dibubarkan aparat. Bahkan mereka yang sekadar menyalakan kembang api sebagai simbol perlawanan dilarang dan ditindak. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan teror ke warga oleh Israel sebagai alasan memperluas operasi militer di Tepi Barat.

Ketakutan Israel terhadap solidaritas warga Palestina terhadap Iran terbukti beralasan. Israel saat ini dikenal dunia sebagai pelaku genosida biasan di Gaza yang sudah tidak bisa ditoleransi dunia.

Bahkan Ororitas Palestina sudah jijik melihat kelakuan Israel di Gaza, termasuk mengebom warga yang antri makanan dll. Berulang kali perwakilan Palestina di PBB menyuarakan agar genosida segera dihentikan 

Situasi ini memperlihatkan bahwa setiap kali Iran membalas serangan Israel, warga Palestina di Tepi Barat justru yang paling terdampak. Selain operasi militer tambahan dari IDF, pembatasan sosial, ekonomi, hingga sensor informasi makin diperketat. Akses informasi alternatif diblokir, dan berita soal keberhasilan Iran menyerang Israel sulit ditembus ke Tepi Barat.

Wartawan lokal yang mencoba memberitakan perkembangan situasi Timur Tengah dari sudut pandang Palestina juga mengalami tekanan. Beberapa media online di Ramallah melaporkan adanya sensor ketat terhadap pemberitaan soal Iran, dengan ancaman penutupan bagi yang tidak patuh. Hal ini membuat suara rakyat Palestina soal konflik besar ini nyaris tak terdengar.

Di level internasional, Otoritas Palestina juga ditekan agar tidak menunjukkan simpati terbuka terhadap Iran. Meski Abbas menjaga jarak secara resmi, dalam pertemuan tertutup sejumlah pejabat seniornya menyatakan kekhawatiran atas operasi Israel yang bisa memperkeruh stabilitas di Tepi Barat. Mereka menyadari setiap eskalasi di kawasan akan bermuara pada penindasan terhadap rakyat Palestina.

Meski begitu perwakilan Palestina di PBB melalui akun X @Palestine_UN terus menyuarakan hak Palestina.

Dalam sebuah cuitan disebut:

Dalam rangka memperingati #Hari_Pengungsi_Sedunia, Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat menegaskan kembali hak-hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina, termasuk hak untuk menentukan nasib sendiri dan hak para pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka yang telah mereka tinggalkan secara paksa.

Cuitan lainnya:

Tidak ada tindakan bantuan yang bisa berjalan berdampingan dengan kekejian, dan #genosida tidak dapat disamarkan sebagai aksi kemanusiaan.

Kementerian menyerukan kepada komunitas internasional, organisasi hak asasi manusia, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk:

  • Mengakhiri perang genosida yang terus berlangsung oleh Israel di Jalur Gaza.
  • Menjalankan kewajiban hukum dan moral mereka dengan mengambil langkah segera untuk memastikan akses kemanusiaan yang penuh dan tidak memihak sesuai hukum internasional.
  • Meminta pertanggungjawaban Israel, kekuatan pendudukan ilegal, atas penggunaan kelaparan dan penderitaan sebagai senjata perang.
Sementara itu, militer Israel terus menambah kekuatan di Tepi Barat. Unit-unit elite diterjunkan untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya gelombang protes atau perlawanan bersenjata. Setiap titik strategis dijaga ketat, dan operasi sweeping berlangsung di sejumlah kota, memeriksa rumah-rumah warga tanpa surat perintah.

Pasca serangan ke Iran, sejumlah wilayah Palestina mengalami pemutusan akses internet sementara. Beberapa operator jaringan seluler membatasi layanan di kawasan yang dianggap rawan, seperti Jenin, Nablus, dan Hebron. Hal ini membuat warga kesulitan mengakses informasi internasional tentang serangan Israel ke Iran.

Para pengamat politik Timur Tengah menyebut kondisi ini sebagai bentuk hukuman kolektif terselubung. Meski konflik terjadi antara Israel dan Iran, warga Palestina ikut jadi korban karena dianggap sebagai pihak yang potensial menyambut balasan Iran dengan sukacita. Israel tampaknya tak ingin solidaritas ini berkembang.

Beberapa aktivis HAM menyebut situasi di Tepi Barat pasca serangan Israel ke Iran justru lebih mencekam dibanding saat serangan ke Gaza Oktober lalu. Bukan hanya karena operasi militer, tapi juga akibat tekanan dari aparat Otoritas Palestina yang terpaksa menindak warganya sendiri demi mencegah kemarahan Israel.

Sumber keamanan Israel bahkan mengonfirmasi bahwa mereka secara aktif meminta Otoritas Palestina menahan siapa saja yang memuji serangan Iran di media sosial. Mereka khawatir euforia kecil bisa membuat citra Israel semakin terpuruk.

Kondisi ini membuat warga Palestina merasa makin terisolasi. Mereka terjepit antara agresi Israel dan tekanan internal dari Otoritas Palestina yang semakin keras membungkam aspirasi rakyatnya sendiri. Situasi di Tepi Barat kian mirip penjara terbuka, di mana rakyat tak leluasa bergerak atau bersuara.

Konflik Iran-Israel yang seharusnya menjadi urusan dua negara besar justru makin memperparah penderitaan warga Palestina. Setiap kali rudal Iran mendarat di Israel, sanksi dan represi menimpa rakyat Palestina, baik berupa pembatasan fisik, ekonomi, hingga sensor informasi.

Kondisi ini diprediksi akan terus berlanjut selama konfrontasi antara Israel dan Iran belum berakhir. Dan seperti biasa, rakyat Palestina akan menjadi korban abadi dari setiap ketegangan yang terjadi di kawasan.

Nama

akademisi,2,arsitektur,12,baru,15,bekasi,1,bisnis,8,bogor,1,bugis,1,cikarang,1,cirebon,2,daerah,1,depok,2,dkijakarta,1,ekonomi,1,english,6,greater jakarta,9,hiburan,12,hukum,3,internasional,61,karawang,1,nasional,15,olahraga,1,pendidikan,14,pengamat,4,politik,25,purwakarta,1,sejarah,5,sosial,1,sukabumi,2,tangerang,1,teknologi,12,tokoh,1,top,11,universitas,1,wisata,7,
ltr
item
Greater Jakarta: Palestina Kian Diteror Usai Israel Serang Iran
Palestina Kian Diteror Usai Israel Serang Iran
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhwzTuzBfTgjHVpgg39hOiJa-GTsfmNUNeIyJPmKBVuMlw9bk8etD_wiic4eYc5b5qpsMto7DKMhXAqGmxsN-W06SMDkCWeOImJZWVIalilJ5GDtA1nYW46lYICqvQIMg9K8_ssn7E54MoP8vJFeO4RT7BI92nvdXsT-htApWHANCXY84Rsoq_XR0I9LA
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhwzTuzBfTgjHVpgg39hOiJa-GTsfmNUNeIyJPmKBVuMlw9bk8etD_wiic4eYc5b5qpsMto7DKMhXAqGmxsN-W06SMDkCWeOImJZWVIalilJ5GDtA1nYW46lYICqvQIMg9K8_ssn7E54MoP8vJFeO4RT7BI92nvdXsT-htApWHANCXY84Rsoq_XR0I9LA=s72-c
Greater Jakarta
https://greater-jakarta.blogspot.com/2025/06/palestina-kian-diteror-usai-israel.html
https://greater-jakarta.blogspot.com/
http://greater-jakarta.blogspot.com/
http://greater-jakarta.blogspot.com/2025/06/palestina-kian-diteror-usai-israel.html
true
6947194472983378553
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy